1. Jelaskan sumbangan komunikasi terhadap tercapainya koordinasi dalam suatu organisasi?
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga. Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerja sama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Koordinasi sendiri bekerja bersama seerat-eratnya dibawah seorang pemimpin dimana dalam kerjasama diperlukan komunikasi demi penyelenggaraan tugas dan fungsi masing-masing dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Manfaatnya agar tercapai/membentuk koordinasi dalam kerjasama yang baik maka sangat penting dilaksanakan komunikasi antara para anggota organisasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Manfaatnya agar tercapai/membentuk koordinasi dalam kerjasama yang baik maka sangat penting dilaksanakan komunikasi antara para anggota organisasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
2. Sebutkan dan beri penjelasan dengan singkat tahap-tahap proses pengambilan keputusan dalam organisasi?
Indetifikasi dan definisi masalah
Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi, proses informasi, dan pertimbangan yang mendalam.
Organisasi dapat diukur dengan perbedaan antara tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan tujuan dan sasaran dengan hasil yang dicapai sesungguhnya.
Beberapa indikator lain yang dapat membantu dalam melihat permasalahan organisasi adalah sebagai berikut ;
a. Penyimpangan kinerja
Indikator ini muncul apabila terjadi sebua perubahan secara tiba – tiba pada beberapa pola kinerja yang telah ditetapkan.
Contohnya, meningkatnya perputarn karyawan, tingkat absensi yang meningkat, penurunan tingkat penjualan, pengeluaran yang semakin meningkat, dan banyaknya produk yan rusak.
b. Kritikan orang lain
Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa menjadi pentujuk adanya masalah.
Pelanggan mungkin tidak puas dengan sebuah produk yang dikomsumsi, pemerintah memberikan tindakan hukum, dan serikat buruh yang mungkin memberikan keluhannya.
c. Lingkungan
Lingkungan dapat memberi informasi masalah melalui berbagai cara.
Contoh jika pesaing sukses dalam meluncurkan produk baru yang menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul suatu masalah.
Tahap-tahap 2.
Mengembangkan alternatif pemecahan.
Pengembangan alternatif merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang relavan dari organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan menjadi alternatif yang mungkin.
Namun demikian, manajer harus ingat akan beberapa keterbatasan dalam setiap alternatif, misalnya keterbatasan dalam masalah hukum, etika, peraturan yang ada.
Tahap 3.
Evaluasi alternatif pemecahan
Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering menghadapi situasi dengan kepastian yang tinggi. Dalam hal ini tidak mudah memperkirakan konsekuesin dari keputusan.
Situasi resiko dengan tidak pasti berada diantara dari ekstern tersebut.
Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran didasarkan pada tiga kondisi tersebut adalah :
- Kodisi kepastian.
- Kondisi berisiko
- Kondisi ketidakpastian
Memilih alternatif
Tahap ke empat merupakan tindakan terpenting yaitu memilih alternatif terbaik diantara alternatif – alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi.
Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Walaupun manajer sebagai pengambil keputusan memilih alternatif dengan harapan mencapai sasaran, tetapi memilih tersebut seharus tidak dipandang sebagai suatu aktifitas yang mandiri.
Tahap 5.
Implementasi keputusan
Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu kepada orang–orang yang terkait dan mendapatkan komitmen mereka pada keputusan tersebut.
Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan memilih pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan keterampilan yang perlu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut menjadi perilaku dalam organisasi.
Tahap 6.
Evaluasi dan pengendalian
Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Jika ternyata tujuan tidak tercapai, manajer dapat melakukan respon dengan cepat.
Menurut Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
- Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
- Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
- Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
- Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya
No comments:
Post a Comment