IBX5A6AE1868FA98

Sunday, July 1, 2012

Apa Itu Dead Pixel & Bagaimana sebenarnya Dead Pixel Terjadi

Istilah lain dari Dead Pixel adalah “Dot Pixel”, “Defective Pixel” atau “Dot” saja.
Dot Pixel merupakan istilah yang merujuk pada problem yang terjadi pada layar LCD, yang berarti ada cacat berupa titik (dot) pada layar tersebut.


Dot Pixel terjadi pada saat proses produksi LCD, dan secara teknis sulit diperbaiki. Pada proses manufaktur sangat sulit menemukan produk-produk yang mengalami defect. Hal ini baru diketahui setelah LCD tersebut menjadi bagian sebuah produk utuh (seperti Laptop atau TV Plasma). Dan secara prosentase, jumlah produk yang mengalaminya juga tergolong cukup kecil sehingga tetap bisa diterima oleh standar industri dunia pada level tertentu.


Dot Pixel juga lumrah terjadi pada semua industri yang menggunakan LCD : seperti Notebook, Televisi, HP/PDA, DVD Portable, MP4, Digital Camera, dsb. Jadi tidak hanya terjadi pada Notebook saja.
Karakteristik Dead Pixel:


* Tidak menular, artinya dead pixel tidak akan “menyebarkan” defect tersebut ke pixel layar lainnya.


* Bersifat individu (isolatif), dimana sebuah dot pixel tidak berhubungan dengan dot pixel lainnya. Mereka bersifat individu.


* Kecil kemungkinan melebar (membesar), karena ukuran pixel selalu tetap. Jika terjadi kerusakan resolusi dalam wilayah yang lebih luas, biasanya disebabkan kerusakan cairan kristal bukan pada pixelnya. 
Bagaimana cara kerja LCD ?
Sebelum membahas tentang dot pixel secara teknis, ada baiknya kita mengerti bagaimana mekanisme sebuah LCD Monitor bekerja.


LCD adalah singkatan dari Liquid Crystal Display, yaitu teknologi monitor yang menggunakan kristal cair sebagai medium untuk menampilkan gambar. Ketika berproses, LCD akan memancarkan warna putih yang kuat ke satu filter, dan filter tersebut akan memecahnya pada warna-warna yang ingin ditampilkan. Warna tersebut akhirnya akan ditampilkan sebagai titik dilayar yang kita kenal sebagai pixel. Semakin banyak dan rapat piksel disatu layar, berarti resolusinya makin tinggi dan tajam.


Jadi pada dasarnya resolusi adalah jumlah pixel pada layar monitor, dan berbeda-beda sesuai dengan size & faktor lainnya. Misalnya standar VGA adalah 640 x 320 pixel atau sejumlah 204.800 pixel. Pada resolusi monitor Notebook terbaru, misalnya 1024 x 768 = 786.432 pixel.


Secara teknis, pixel sendiri sebetulnya dibentuk oleh 3 buah sub-pixel yang merupakan warna dasar, yaitu RGB (Read, Green & Blue). RGB adalah warna fundamental yang membentuk warna lainnya. Jika terdapat resolusi notebook 1024 x 768, artinya terdiri dari 786.432 x 3 = 2.359.296 sub pixel.  
Bagaimana sebenarnya Dot Pixel terjadi ?
Dot Pixel terjadi apabila salah satu pixel atau subpixel mengalami masalah, dengan kondisi seperti dibawah :
1. Apabila pixel selalu menyala dan tidak dapat mati, sehingga selalu menampilkan titik putih. Ini di-istilahkan dengan Hot Pixels atau Bright Pixel.
2. Apabila pixel mati total, sehingga selalu menampilkan titik warna hitam. Ini di-istilahkan dengan Dead Pixels atau Dark Pixel.
3. Apabila satu atau dua sub-pixel selalu menyala, atau keduanya mati total, sehingga menampilkan warna-warni seperti merah, biru dan hijau. Ini di-istilahkan dengan Stuck Pixels.


Setiap satu subpixel itu diwakili oleh satu buah transistor yang menembakkan citra warna dasar. Ketika salah satu transistor bermasalah (defect), maka dapat dipastikan pencitraan akan mengalami bias (tidak sesuai). Jadi secara teknis, kerusakan pada pixel disebabkan oleh problem di transistornya. Dot Pixel lebih banyak terjadi pada LVCD monitor yang menggunakan fitur TFT (thin film transistor), atau lebih dikenal dengan istilah layar aktif.  
Perbaikan dot pixel sangat sulit dilakukan, karena transistor tersebut dicetak pada lembaran film tipis yang ditaruh dibalik layar. Lembaran ini seperti sebuah PCB elektronik dalam bentuk yang lebih elastis. Dari sisi ekonomis, perbaikan ini juga mustahil dilakukan karena biaya dan pekerjaannya sangat rumit & mahal.


Bagaimana dengan ketentuan Dot Pixel masing-masing vendor ?
Pada dasarnya masing-masing vendor Notebook menetapkan standar yang berbeda untuk penanganan dot pixel. Tapi semua vendor tersebut sepakat bahwa dot pixel dalam kadar/kondisi tertentu TIDAK DAPAT DIGARANSI.


Secara internasional mekanisme Dot Pixel mengacu pada ketentuan ISO 13406-2 yang merupakan standarisasi produk LCD. Standar ini didalamnya juga membahas tentang dot pixel. Umumnya produsen kebanyakan menggunakan Class – 2 sebagai dasar garansi dot pixel mereka.  
Tabel perbanding size LCD dan jumlah Dot Pixel yang di-izinkan :
ISO 13406-2 mengenai Kualitas LCD dan Dot Pixel


ISO 13406-2 membagi tingkat kualitas LCD hingga 4 kelas :


* Class-1 adalah kelas tertinggi dimana tidak mengijinkan ada satupun dot pixel.


* Sementara Class-4, kelas terendah, mengijinkan adanya dead-pixel hingga 262 titik!


Sebagian besar produsen LCD mengacu pada Class-2. Namun jika produsen tidak menentukan kelas mana yang menjadi acuan mereka, maka konsumen dapat menuntut kualitas Class-1.


Pada ISO 13406-2, standar ‘kecacatan’ suatu layar LCD dibedakan dalam 4 tipe, antara lain:


* Tipe 1, yaitu sejumlah piksel yang selalu bersinar (bright pixel atau hot pixel).


* Tipe 2, yaitu sejumlah piksel yang selalu tidak bersinar (dark pixel atau dark pixel).


* Tipe 3, yaitu jumlah piksel yang menampilkan satu warna yang sama terus-menerus seperti selalu merah, selalu hijau, atau selalu biru (Stuck Pixel)


* Tipe 4, yaitu dikenal juga dengan Cluster, yaitu jumlah piksel yang cacat dalam area 5 × 5 piksel pada suatu layar.


Dengan menambahkan jumlah piksel yang cacat pada Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3 akan ditemukan angka akumulasi yang menjadi acuan sebuah layar monitor dikategorikan cacat atau normal. Sedangkan Tipe 4 lebih jauh digunakan masing-masing produsen untuk menentukan kebijakan menyangkut fault cluster. 

1 comment: