Sebelum membuat laporan strategi
perusahaan retail mari saya jelaskan dahulu definisi Perusahaan Retail.
Perusahaan Retail merupakan sebuah
perusahaan bagian paling akhir dari proses panjang sebuah pemasaran. Dalam
artian, proses penjualan suatu produk yang ditunjukan langsung untuk kebutuhan
konsumen akhir, konsumen akhir inilah pembeli barang ataupun jasa yang
memanfaatkan produk yang dibelinya untuk keperluan personal atau untuk
dikonsumsi secara pribadi, pembeli terakhir ini membeli produk eceran dari
sebuah perusahaan semacam supermarket ataupun mini market tanpa ada niatan
untuk menjualnya kembali barang tersebut.
Berbagai strategi dasar yang di
gunakan oleh berbagai Perusahaan Retail diantaranya:
1. Posisi
strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi atau
penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh:
Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis
berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa
perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli
dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.
Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.
Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis
yang sering di gunakan Pada perusahaan Retail.
Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost strategy). Akan tetapi, jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan internet untuk mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis. Bahkan, salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang diberikan oleh internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan dapat mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika dihadapkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam suatu industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk.
Strategi Perusahaan Retail Carrefour Dalam Menjalankan Bisnisnya
Carrefour Indonesia merupakan salah satu
pemain ritel nasional yang telah eksis keberadaannya di Indonesia. Sebagai
konsekuensinya mau tidak mau Carrefour harus mampu bersaing dengan cerdas di
arena permainan ritel yang ada. Joewono (2010) menekankan bahwa bahwa strategi
yang digunakan haruslah sesuai dengan format atau konsep dasar dari ritel
tersebut. Carrefour datang dengan konsep hipermarket yang mengusung strategi low price dan costumer service-nya. Sama halnya dengan Carrefour,
para pesaingnya seperti Giant dan Hypermarket tak mau kalah soal low price dan costumer service.
Sepak terjang raksasa retail asal Prancis ini
kerap mencemaskan para pesaingnya. Dalam tempo cepat, Carrefour sudah menjadi
alternatif belanja pilihan bagi keluarga, khususnya di kota-kota besar. Bahkan,
84 gerai Carrefour telah hadir di lebih dari 60 lokasi yang tersebar di
Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang
dan Makasar.
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama,
Continent, juga sebuah paserba dari Prancis, membuka unit pertamanya di Pasar
Festival.
Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Pada Januari 2008, Carrefour Indonesia menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT Alfa Retailindo Tbk. Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.
Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Pada Januari 2008, Carrefour Indonesia menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT Alfa Retailindo Tbk. Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.
Sebelumnya, pembelian 40 persen saham PT Carrefour
Indonesia oleh Trans Corp akan menjadikan kelompok usaha Para Group itu menjadi
pemegang saham tunggal terbesar.
Sedangkan pemegang saham lainnya adalah Carrefour SA sebesar 39 persen, Carrefour Nederland BV (9,5 persen), dan Onesia BV (11,5 persen). Carrefour adalah perusahaan 25 besar Fortune Global 500. Selanjutnya Trans Corp akan menjadi rekanan aktif operasi Carrefour di Indonesia.
Selain itu, PT Carrefour Indonesia (PTCI) juga menggelar bazar dan pojok rakyat melibatkan ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bazar melibatkan 140 pengusaha UMKM yang merupakan binaan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan melalui Pusat Fagang Kecil Menengah (PDKM), Asosiasi Pelaku Usaha Indonesia (APINDO), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), pedagang kaki lima (PKL) yang berada dalam radius 1 km dari gerai, dan mitra UMKM binaan Carrefour. Saat ini Carrefour Indonesia mengoperasikan 79 gerai (63 hypermarket, 16 supermarket) di 22 kota. Di tahun 2009 Carrefour Indonesia memperoleh nilai penjualan sebesar Rp 11.7 triliun. Perusahaan ini mempunyai 12.000 karyawan dan bekerjasama dengan ribuan supplier, termasuk banyak perusahaan menengah ke bawah (small medium enterprise). Dalam wacana kedepan, Carrefour akan membuka 13 gerai baru di tahun 2010. Para Group sampai dengan saat ini telah mempekerjakan lebih dari 50.000 orang di Indonesia.
Sedangkan pemegang saham lainnya adalah Carrefour SA sebesar 39 persen, Carrefour Nederland BV (9,5 persen), dan Onesia BV (11,5 persen). Carrefour adalah perusahaan 25 besar Fortune Global 500. Selanjutnya Trans Corp akan menjadi rekanan aktif operasi Carrefour di Indonesia.
Selain itu, PT Carrefour Indonesia (PTCI) juga menggelar bazar dan pojok rakyat melibatkan ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bazar melibatkan 140 pengusaha UMKM yang merupakan binaan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan melalui Pusat Fagang Kecil Menengah (PDKM), Asosiasi Pelaku Usaha Indonesia (APINDO), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), pedagang kaki lima (PKL) yang berada dalam radius 1 km dari gerai, dan mitra UMKM binaan Carrefour. Saat ini Carrefour Indonesia mengoperasikan 79 gerai (63 hypermarket, 16 supermarket) di 22 kota. Di tahun 2009 Carrefour Indonesia memperoleh nilai penjualan sebesar Rp 11.7 triliun. Perusahaan ini mempunyai 12.000 karyawan dan bekerjasama dengan ribuan supplier, termasuk banyak perusahaan menengah ke bawah (small medium enterprise). Dalam wacana kedepan, Carrefour akan membuka 13 gerai baru di tahun 2010. Para Group sampai dengan saat ini telah mempekerjakan lebih dari 50.000 orang di Indonesia.
Perusahaan
Carrefour juga memasarkan produk yang di jualnya lewat media elektronik maupun
media cetak dengan promosi-promosi yang menarik, guna menarik konsumenya contohnya saja mereka
memasarkan laptop yang di beri nama laptop 1 nusa 1 bangsa mereka memasarknya
lewat televisi serta berbagai macam banner/iklan di situs internet. Carrefour
Indonesia pada awalnya tidak terlalu serius melihat investasi IT sebagai suatu
yang urgen dalam proses bisnisnya. Namun banyaknya kejadian lost of sales membuat manajemen
melihat urgensi dari investasi ini, ditambah lagi berbagai tekanan persaingan
dari pesaingnya yang juga menekankan soal low price dan costumer servicenya. Makalah ini
akan mencoba membahas bagaiman Carrefour Indonesia menerapkan IT dalam
manajemen rantai pasokannya sebagai langkah awal penerapan e-business lebih lanjut.
Sumber :
http://www.anneahira.com/perusahaan-retail.htm
http://mpandapotan.blogspot.com/
http://aritp.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/penerapan-teknologi-informasi-dalam-manajemen-rantai-pasokan-di-carrefour-indonesia-sebagai-bagian-dari-upaya-penerapan-e-business-system
Sumber :
http://www.anneahira.com/perusahaan-retail.htm
http://mpandapotan.blogspot.com/
http://aritp.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/penerapan-teknologi-informasi-dalam-manajemen-rantai-pasokan-di-carrefour-indonesia-sebagai-bagian-dari-upaya-penerapan-e-business-system
No comments:
Post a Comment